Lebih baik saya mati dari pada mengakui hal yang tidak saya lakukan
- Get link
- X
- Other Apps
Aksi ini sebagai buntut penahanan Sarpan, saksi pembunuhan Dodi Somanto.
Bahkan wajah Sarpan babak-belur, bahkan ada luka bakar.
"Mukanya bengkak-bengkak, sama bekas rokok," ujar Sardi, putra Sarpan.
Goyanchanelnews- Mapolsek Percut Seituan didemo warga pada Senin (6/7/2020).
Aksi ini sebagai buntut penahanan Sarpan, saksi pembunuhan Dodi Somanto.
Bahkan wajah Sarpan babak-belur, bahkan ada luka bakar.
"Mukanya bengkak-bengkak, sama bekas rokok," ujar Sardi, putra Sarpan.
Dari penuturannya, ayahnya ditahan selama lima hari di Mapolsek Percut Seituan padahal hanya berstatus saksi.
"Sudah lima hari, keluarga enggak boleh besuk, padahal dia saksi," sambungnya.
Warga unjuk rasa dengan membawa kertas bertuliskan;
- Bang Sarpan Orang Baik
- Copot Kapolsek, Kanit Reskrim
- Saksi jadi tersangka, tapi tersangka jadi saksi
Berbeda dengan pernyataan warga, Kapolsek Percut Seituan Kompol Otniel Siahaan, membantah melakukan penahanan kepada Sarpan.
"Tidak ada penahanan. Saksi untuk sementara menjalankan pemeriksaan secara marathon untuk diuji hasil keterangannya atau pemeriksaannya kita uji," ujar Kompol Otniel Siahaan.
Dia juga menepis pernyataan dari keluarga jika Sarpan disiksa saat diperiksa oleh anggotanya.
"Itu tidak benar. Tidak ada penyiksaan terhadap saksi-saksi," pungkasnya.
Kasus kematian Dodi Sumanto
Warga Jalan Sidomulyo Gg Gelatik Pasar IX, Desa Sei Rotan, Kecamatan Percutseituan dihebohkan kasus pembunuhan, Kamis (2/7/2020) siang.
Seorang pria yang bekerja sebagai kuli bangunan tewas bersimbah darah.
Adapun identitas korban yakni Dodi Sumanto alias Andika (41).
Ia diduga tewas usai dicangkul di bagian kepalanya oleh pelaku.
Informasi dihimpun wartawan, peristiwa mengenaskan ini berawal saat korban bersama temannya tengah bekerja merehab dinding kamar rumah di Jalan Sidomulyo Gg Gelatik Pasar IX.
Siang itu, korban baru saja memulai bekerja setelah istirahat makan siang.
Ketika korban sedang mengaduk aduk semen di ruang tamu, tiba tiba seorang pemuda berinisial A (24) datang dan mengayunkan cangkul ke leher korban.
Korban langsung terkapar berlumuran darah.
Pelaku disebut-sebut sebagai anak pemilik rumah tempat korban bekerja.
Warga setempat, Anto mengatakan, setelah mencangkul korban, pelaku langsung diam dan menangis.
"Setelah mencangkul korban, pelaku yang ada stresnya langsung diam dan kemudian menangis," ujarnya.
Terkait kejadian tersebut, Polsek Percut yang menerima informasi tersebut, langsung ke TKP dan membawa korban ke RS Bhayangkara Medan.
Sedangkan pelaku dibawa ke Polsek Percutseituan untuk pemeriksaan.
Kapolsek Percutseituan Kompol Otniel Siahaan membenarkan mengenai kejadian ini, namun ia belum memberikan penjelasan lebih lanjut.
Terpisah Kanit Pidum Sat Reskrim Polrestabes Medan AKP Ricky Pripurna Atmaja yang dikonfirmasi awak media mengatakan bahwa pelaku sudah diamankan, namun kasusnya ditangani oleh Polsek.
"Polsek Percut yang menangani," pungkasnya.
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment